Subscribe to RSS feeds

Monday, August 29, 2011

Islamophobia

Penelitian terbaru di Amerika Serikat menunjukkan ketakutan terhadap Islam (Islamophobia) ternyata tetap marak. Sebanyak 45 persen dari responden survei menegaskan, nilai Islam bertentangan dengan nilai-nilai kehidupan AS.

Misalnya saja di Minnesota. Di Musim dingin, anak sekolah yang beragama Islam mendapat perlakuan rasisme. Supir bus sekolah enggan mengangkut mereka dan membiarkan mereka kedinginan berjalan kaki sampai sekolah.
Ketika sampai di sekolah pun perlakuan serupa masih terjadi. Ironisnya guru yang mengajarkan perlakuan rasis itu. Ketika murid Muslim masuk ke kelas, ang guru langsung menyemprotkan pengharum ruangan. Dia mengajak seluruh murid lainnya melakukan hal sama ketika melihat murid Muslim masuk ke kelas.



KEJADIAN RASIAL
Di Arizona, dua Muslim terpaksa angkat kaki dari penerbangan dan diinterograsi. Semua gara-gara kru kabin mendengar keduanya berbicara dalam bahasa non Inggris. Di Michigan, Muslim Nigeria dipaksa turun dari pesawat karena penumpang lain merasa tak enak melihatnnya berlama-lama di toilet. Padahal orang Nigeria tersebut sedang sakit. Inilah secuplik dari kejadian rasial sehari-hari yang Muslim AS rasakan. Dalam studi terbarunya, Dewan Hubungan Islam-Amerika menegaskan hal ini. "Islamophobia justru meningkat sejak Presiden Barack Obama berkuasa. Partai kanan Republikan terus memasok sentimen antiIslam dan ketakutan terhadap hukum Islam," demikian laporan tersebut.
Laporan yang sama menegaskan juga, 45 persen dari responden survei percaya kalau Islam bertentangan dengan nilai kehidupan di AS. Seorang petugas polisi mengatakan,"Ketika peristiwa 9/11 saya membantu evakuasi WTC, saya melihat banyak orang menghargai kami meski kami Muslim. Tapi sekarang (2010) ketika survei dilakukan), saya tak berani ke Ground Zero dan mengaku muslim, karena saya kemungkinan besar akan diserang," demikian laporang tersebut.
Benarkah ajaran Islam menakutkan dan mengerikan sebagaimana yang dibayangkan penduduk Amerika tersebut? Tentu saja tidak. Namun tindakan sebagian umat Islam yang menyimpang dan gambaran media yang keliru tentang Islam dan muslim, membuat ketakutan kian berkecamuk. Oleh karena itu, kita yang berada di negara yang mayoritas penduduknya muslim mesti berusaha untuk menampilkan Islam dengan benar. Dan menghindari berbagai tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam yang bisa jadi membuat tekanan dan kesulitan yang dialami oleh saudara kita di negri yang muslimnya minoritas jadi bertambah. Karena kesusahan yang mereka alami hakikatnya adalah kesedihan bagi kita juga

Sumber : Majalah Elfata edisi 8 Vol. 11 hal. 28 (2011) 

Artikel yang berkaitan



0 comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan


Shoutbox