Subscribe to RSS feeds

Wednesday, August 14, 2013

Kaya Dengan atau Tanpa Harta, Bisa?

بسم الله الرحمن الرحيم
Kalau pertanyaan berikut diajukan kepada kita: mau jadi orang kaya atau miskin? Tentu mayoritas, atau bahkan semua akan memilih jadi orang kaya. Pilihan ini wajar karena kekayaan identik dengan kebahagiaan, kecukupan dan ketenangan hidup, sementara tentu tidak ada seorangpun yang ingin hidupnya sengsara.
Akan tetapi permasalahan yang sebenarnya adalah dengan apa orang menjadi kaya sehingga dia bisa hidup tenang dan berkecukupan? Apakah dengan harta benda atau pangkat dan jabatan duniawi semata?

Datangnya Sifat Malas

Setiap muslim ada yang mengalami masa semangat dan ada yang mengalami rasa malas. Namun ada rasa malas yang tercela dan ada yang masih terpuji. Dan rasa malas yang datang ini sifatnya naluri yang bisa jadi ditemukan ketika beramal atau ketika kita belajar ilmu diin.
Setiap Orang Bisa Futur (Kendor Semangat)
عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ دَخَلْتُ أَنَا وَيَحْيَى بْنُ جَعْدَةَ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ مِنْ أَصْحَابِ الرَّسُولِ قَالَ ذَكَرُوا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَوْلاَةً لِبَنِى عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَقَالَ إِنَّهَا قَامَتِ اللَّيْلَ وَتَصُومُ النَّهَارَ. قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لَكِنِّى أَنَا أَنَامُ وَأُصَلِّى وَأَصُومُ وَأُفْطِرُ فَمَنِ اقْتَدَى بِى فَهُوَ مِنِّى وَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنِّى إِنَّ لِكُلِّ عَمَلٍ شِرَّةً ثُمَّ فَتْرَةً فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى بِدْعَةٍ فَقَدْ ضَلَّ وَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّةٍ فَقَدِ اهْتَدَى »
Dari Mujahid, ia berkata, aku dan Yahya bin Ja’dah pernah menemui salah seorang Anshor yang merupakan sahabat Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata,

Monday, July 8, 2013

Tata Cara Shalat Malam dan Witir Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Tarawih merupakan bentuk jamak dari kata tarwihah. Secara bahasa berarti jalsah (duduk). Kemudian perbuatan duduk pada bulan Ramadhan setelah selesai shalat malam 4 rakaat disebut tarwihah; karena dengan duduk itu orang-orang bisa beristirahat setelah lama melaksanakan qiyam Ramadhan.

Sunday, July 7, 2013

Menyikapi Perselisihan Dalam Penentuan Awal Dan Akhir Ramadhan

Di negeri yang kita cintai ini, hampir setiap tahunnya datangnya bulan suci Ramadhan dibarengi dengan adanya perselisihan diantara kaum muslimin mengenai penentuan awal dan juga akhir Ramadhan. Sebagian orang menggunakan metode ru’yatul hilal dan sebagian lagi lebih mempercayai hisab falaki atau perhitungan astronomis. Debat dan diskusi hampir selalu bergulir setiap tahunnya, bahkan lebih dari itu, sebagian orang menjadikan masalah ini sebagai patokan wala’ wal bara’, masing-masing mengunggulkan golongan dan ormasnya. Sebagiannya lagi menjadikan hal ini sebagai bahan pertengkaran dan caci-maki. Bagaimana sebenarnya sikap yang benar?

Friday, July 5, 2013

Mengagungkan Masjid dan Hari Jum’at Dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam

(oleh : Al-Ustadz Abul Abbas Muhammad Ihsan)
Takwa adalah sumber seluruh kebaikan sehingga orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang
yang menyibukkan dirinya dengan berbagai kebaikan, baik terkait dengan dirinya maupun orang lain. Termasuk kebaikan yang muncul dari ketakwaan adalah amalan yang mengagungkan syiar-syiar Allah Subhanahu wata’ala, sebagaimana firman-Nya,

ذَالِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَآءِرَ اللهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ۝
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (al-Hajj: 32)

Shaum Ramadhan dan Hari Raya Bersama Penguasa, Syi’ar Kebersamaan Umat Islam

Penulis : Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Lc

Taat kepada pemerintah dalam perkara kebaikan. Inilah salah satu prinsip agama yang kini telah banyak dilupakan dan ditinggalkan umat. Yang kini banyak dilakukan justru berupaya mencari keburukan pemerintah sebanyak-banyaknya untuk kemudian disebarkan ke masyarakat. Akibat buruk dari ditinggalkannya prinsip ini sudah banyak kita rasakan. Satu di antaranya adalah munculnya perpecahan di kalangan umat Islam saat menentukan awal Ramadhan atau Hari Raya.

Monday, July 1, 2013

Hukum Mendengarkan Ghibah, Bertaubat Dari Ghibah dan Ghibah yang Dibolehkan

Oleh: Ustadz Ibnu Abidin As-Soronji

HUKUM MENDENGARKAN GHIBAH

Imam Nawawi berkata di dalam Al-Adzkar: ”Ketahuilah bahwasanya ghibah itu sebagaimana diharamkan bagi orang yang menggibahi, diharamkan juga bagi orang yang mendengarkannya dan menyetujuinya. Maka wajib bagi siapa saja yang mendengar seseorang mulai menggibahi (saudaranya yang lain) untuk melarang orang itu, kalau dia tidak takut kepada mudhorot yang jelas. Dan jika dia takut kepada orang itu, maka wajib baginya untuk mengingkari dengan hatinya dan meninggalkan majelis tempat ghibah tersebut jika hal itu memungkinkan.

Sunday, May 5, 2013

Menjaga Lisan Mendatangkan Kebaikan


Banyak orang merasa bangga dengan kemampuan lisannya (lidah) yang begitu fasih berbicara. Bahkan tak sedikit orang yang belajar khusus agar memiliki kemampuan bicara yang bagus. Lisan memang karunia Allah
yang demikian besar. Dan ia harus selalu disyukuri dengan sebenar-benarnya. Caranya adalah dengan menggunakan lisan untuk bicara yang baik atau diam. Bukan dengan mengumbar pembicaraan semau sendiri.

Orang yang banyak bicara bila tidak diimbangi dengan ilmu agama yang baik, akan banyak terjerumus ke dalam kesalahan.

Tuesday, March 12, 2013

76 Dosa Besar yang Dianggap Biasa


Alhamdulillah, berikut ini kami sampaikan dosa-dosa besar yang ditulis di Kitab Al Kabair karya Imam Adz-Dzahabi -rahimahullah-
(edisi Indonesia: 76 Dosa Besar yg Dianggap Biasa). Mudah-mudahan kita diberi kekuatan untuk menjauhinya, aamiin...

1. Syirik (menyekutukan Allah)
2. Membunuh
3. Sihir
4. Meninggalkan shalat
5. Tidak membayar zakat

Tuesday, March 5, 2013

Agar Tidak Dendam


Berikut adalah sejumlah kesadaran yang dapat kita hadirkan dalam hati kita saat seseorang telah berprilaku buruk kepada kita, agar tidak ada dendam yang berkembang dalam hati.

- Ingatlah bahwa perbuatan orang itu kepada kita tidak keluar dari kehendak Allah. Allah menginginkannya itu terjadi dan ada hikmah dibalik itu.
- Ingatlah dosa-dosa kita. Karena tidaklah keburukan menimpa kita melainkan karena sebab dosa-dosa kita. Sibuklah dengan tobat dan istighfar, dari pada sibuk mencela dan mencari-cari cara untuk membalasnya.

Bermuka Manis Di Hadapan Orang Lain


Di antara bentuk akhlak mulia yang diajarkan oleh Islam adalah senantiasa bermuka manis di hadapan orang lain. Bahkan hal ini dikatakan oleh Syaikh Musthafa Al ‘Adawi menunjukkan sifat tawadhu’ seseorang. Namun sayangnya sedikit di antara kita yang mau memperhatikan akhlak mulia ini. Padahal di antara cara untuk menarik hati orang lain dalam berdakwah adalah dengan akhlak mulia.
Lihatlah bagaimana akhlak mulia ini diwasiatkan oleh Luqman pada anaknya,

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. Lukman: 18).

Hajr, Pengertian dan Penerapannya


Definisi Hajr

Hajr adalah antonim dari Washl (menyambung) (lihat Lisaanul ‘arab V/250), Tahaajur (saling melakukkan hajr) maknanya adalah Taqaathu’ , yaitu saling memutuskan hubungan (Mukhtaar ash-Shihaah hal 288)
Imam Ibnu Hajar berkata “ Hajr adalah seseoarang tidak berbicara dengan yang lain tatkala bertemu” (Fathul Baari X/492)
Imam al ‘Aini berkata :”Hajr adalah tidak berbicara denagn saudaranya sesama mukmin tatkala bertemu, dan masing masing dari keduanya berpaling dari yang lain tatkala   berkumpul” (Umdatul Qaari XXII/141)

Sunday, February 3, 2013

Ceramah Singkat : Beginilah Kepribadian Seorang Muslim (Video)

Ustadz Afifi Abdul Wadud

Ebook : 14 Contoh Praktek Hikmah dalam Berdakwah (PDF)

Bismillah
kini telah hadir Artikel 14 Contoh Praktek Hikmah dalam Berdakwah yang ditulis oleh Ustadz Abdullah Zaen, Lc. Hafidzahullah dalam versi Pdf.
Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk kaum muslimin semua.
(Klik gambar di atas untuk mengunduh)

Ebook ini Gratis dan boleh disebarluaskan 
Kami meminta maaf apabila terjadi kesalahan dalam penyusunan ebook ini,
kritik dan saran bisa dituliskan di kotak komentar postingan ini atau ke email fauzan.ammar@gmail.com.
Terimakasih

Download juga kajian audio pembahasan kitab ini :
kajian ini disampaikan oleh Ustadz Muslim Atsari 





__________________________________________________
PENDAHULUAN

Oleh: Abu Abdirrahman Abdullah Zaen

Segala puji bagi Allah ta'ala, shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Rasul-Nya shallallahu’alaihiwasallam.
Di suatu rumah: "Pokoknya mulai hari ini bapak dan ibu tidak boleh lagi pergi ke dukun dan tidak boleh lagi sedekah bumi, tidak boleh ikut maulidan dan tahlilan, tidak boleh nonton tv, bapak harus memendekkan celana panjang di atas mata kaki, dan ibu harus memakai cadar!!", demikian 'instruksi' seorang pemuda yang baru 'ngaji' kepada bapak dan ibunya. "Memang kenapa?!" tanya orang tuanya dengan nada tinggi. "Karena itu syirik, bid'ah dan maksiat!" jawab si anak berargumentasi. "Kamu itu anak kemarin sore, tahu apa?! Tidak usah macam-macam, kalau tidak mau tinggal di rumah ini keluar saja!!" si bapak dan ibu menutup perdebatan dalam rumah kecil itu.

Shoutbox